Pahami Strategi Distribusi Sukses Buat Para Business Owner

Jika Sobat turun ke dalam dunia bisnis, termasuk bisnis online shop, aktivitas yang Sobat lakukan pasti tidak jauh-jauh dari aktivitas pemasaran. Aktivitas ini juga tentu tidak jauh dari kata “distribusi”. Nah, Sobat tau ngga sih kalo mendistribusikan sebuah produk itu ada strategi nya lho!

Untuk memaksimalkan proses berjalannya bisnis, Sobat harus memiliki strategi bisnis yang tepat sasaran. Artinya, apa yang bisnis Sobat distribusikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pasar. Nah, agar lebih jelas, yuk kita cari tahu apa itu strategi distribusi dalam artikel di bawah ini!

Apa itu strategi distribusi?

Secara sederhana, strategi distribusi dapat diartikan sebagai strategi yang dilakukan oleh pebisnis untuk menyebarluaskan atau mendistribusikan produk atau layanan yang mereka miliki. Menjalankan strategi distribusi yang tepat kerap dinilai sebagai salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis untuk mendapatkan keuntungan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan.

Banyak perusahaan yang menjalankan strategi distribusi berbasis konsumen. Artinya, strategi bisnis yang diterapkan harus berdasarkan konsumen ideal dari bisnis tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan konsumen,  misalnya bagaimana konsumen dapat membeli produk atau memesan jasa yang ditawarkan, bagaimana kita dapat membuat proses pembelian tersebut menjadi lebih mudah, apakah konsumen bisa mendapatkan produk secara lebih cepat jika membelinya dari pengecer, dan sebagainya.

Mengapa strategi distribusi penting?

Strategi distribusi yang tepat sangat diperlukan untuk menjangkau konsumen yang lebih. Nah, karena aktivitas membutuhkan biaya, strategi distribusi pun harus efektif dan efisien. Tanpa strategi distribusi yang efektif dan efisien, Sobat tidak bisa mendistribusikan produk hingga ke konsumen akhir namun tetap dengan keuntungan yang sesuai dengan harapan. Jadi untuk menghindari kerugian, Sobat sebagai pemilik bisnis harus memastikan bahwa produk atau jasa yang Sobat tawarkan dapat menjangkau jumlah konsumen yang maksimal dengan biaya distribusi yang minimal.

Singkatnya, jika strategi distribusi yang Sobat terapkan tepat, keuntungan maksimal bisa dicapai. Sebaliknya, jika strategi distribusi yang berjalan tidak terencana dan tidak sesuai sasaran, bisnis Sobat tidak hanya mengalami kerugian, bahkan akan memberikan keuntungan bagi kompetitor lewat peluang pasar yang telah Sobat ciptakan.

Jenis-jenis strategi distribusi

Nah, setelah memahami pengertian strategi distribusi dan manfaatkan dalam pengembangan bisnis atau perusahaan, Sobat juga harus paham tentang apa saja jenis-jenis strategi distribusi tersebut. Secara garis besar, terdapat 3 jenis distribusi yang perlu Sobat ketahui. Berikut detailnya:

Jenis distribusi intensif

Jika Sobat sudah cukup lama bekerja di dunia bisnis dan pemasaran, mungkin Sobat sudah tidak asing lagi mendengar istilah distribusi intensif. Umumnya, jenis distribusi ini terjadi ketika sebuah bisnis atau perusahaan mulai mengabaikan pembagian pasar dan memilih fokus pada penyediaan produk ke pasar-pasar yang mudah diakses. Contohnya minuman soda dengan brand tertentu, di mana konsumen bisa menemukannya di berbagai tempat seperti pom bensin, toko obat, supermarket, dan sebagainya. 

Biasanya perusahaan menerapkan strategi distribusi intensif dengan tujuan untuk meningkatkan brand awareness terhadap produk yang bersangkutan. Jadi, untuk memperoleh hasil yang maksimal, perusahaan biasanya fokus memperhatikan beberapa faktor utama sebelum akhirnya memilih strategi distribusi ini. Beberapa faktor tersebut seperti harga, target pasar, ukuran produk, kebijakan promosi hingga informasi rinci lainnya yang diperlukan.

Ada beberapa kekuatan yang dimiliki strategi distribusi intensif, salah satunya adalah meningkatkan penjualan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, distribusi intensif dapat meningkatkan visibilitas produk yang Sobat pasarkan. Semakin tinggi visibilitas produk, semakin meningkat pula penjualan. 

Bukan hanya itu, strategi distribusi intensif juga sangat tepat digunakan jika tujuan Sobat adalah untuk mengenalkan sebuah produk. Dengan melihat banyaknya produk atau iklan produk yang bersangkutan di tempat-tempat tertentu, konsumen akan lebih mudah mengingat produk tersebut.

Namun, jika Sobat ingin memperkenalkan produk tersebut kepada pasar, biaya yang dibutuhkan juga kerap tinggi. Apalagi jika menginginkan produk tersebut ada di setiap toko di daerah tertentu, misalnya. 

Jenis distribusi selektif

Jenis strategi distribusi kedua yang juga diterapkan oleh banyak perusahaan adalah strategi distribusi selektif. Biasanya strategi distribusi ini digunakan oleh brand kelas atas yang bertujuan untuk mendirikan gerai-gerai di berbagai lokasi tertentu. Biasanya strategi ini menargetkan konsumen yang hobi berbelanja atau dengan kata lain konsumen yang memiliki preferensi merk tertentu saat ingin membeli sebuah produk.

Umumnya, jenis distribusi selektif banyak digunakan oleh perusahaan manufaktur yang lebih memilih fokus pada beberapa gerai dibanding membuang tenaga dan sumber daya untuk outlet marginal yang ada di mana-mana. Berbicara soal efektivitas, strategi distribusi selektif paling cocok digunakan oleh bisnis yang ingin mempertahankan kualitas produk atau pelayanannya sesuai kebutuhan konsumen di wilayah tertentu, yang kebanyakan adalah perusahaan yang memproduksi aksesoris dan pakaian yang berkualitas tinggi. 

Salah satu kelebihan distribusi selektif adalah cakupan pasar yang optimal. Hal ini didorong karena adanya kepuasan konsumen di wilayah geografis tertentu karena perusahaan memilih fokus pada kualitas outlet di wilayah tersebut. 

Namun sayang, karena bisnis atau perusahaan ini memilih fokus di beberapa outlet saja, maka produknya tidak bisa ditemukan di banyak tempat. 

Jenis distribusi eksklusif

Strategi distribusi terakhir yang dibahas dalam artikel ini adalah distribusi eksklusif. Jenis distribusi ini kerap dikenal sebagai distribusi monopoli, di mana sebuah perusahaan berusaha menciptakan suasana yang eksklusif dengan tujuan untuk membuat produk mereka memiliki prestise yang lebih tinggi dan berbeda dengan produk kompetitor. Biasanya perusahaan-perusahaan yang menerapkan strategi distribusi yang satu ini akan memiliki distributor eksklusif sendiri dengan jumlah yang terbatas. 

Singkatnya, jenis distribusi eksklusif ini sangat populer di kalangan bisnis yang ingin membangun citra brand bergengsi, seperti perusahaan yang memproduksi pakaian hasil buatan desainer terkenal, perusahaan mobil mewah, produsen elektronik mahal, dan sebagainya. Salah satu contoh brand-nya adalah jam Rolex.

Dengan adanya aktivitas mono-branding, maka penjualan akan meningkat secara drastis dengan biaya pemasaran yang masih terkontrol. Peningkatan penjualan tersebut biasanya didorong karena konsumen tertarik dan percaya bahwa produk yang ditawarkan perusahaan tersebut tidak dapat ditemukan di banyak tempat, hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkannya. 

Namun sayang, biasanya perusahaan yang menerapkan strategi distribusi ini akan mengalami kesulitan dapat mempromosikan bisnisnya ke pasar. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut terlalu bergantung pada distributor eksklusif. 

Nah, itulah beberapa informasi tentang strategi distribusi yang perlu Sobat ketahui, mulai dari pengertian, manfaat, hingga jenis-jenisnya. Jika bisnis Sobat ingin berjalan lancar, strategi distribusi yang diterapkan juga harus tepat.

Bukan hanya itu, layanan konsumen yang Sobat terapkan juga harus berkualitas. Salah satu cara meningkatkan layanan konsumen adalah dengan membenahi manajemen gudang.

Jika Sobat memiliki online shop atau bisnis lainnya, namun tidak memiliki gudang penyimpanan barang bahkan waktu yang cukup untuk melakukan pengemasan dan pengiriman barang kepada konsumen, Sobat bisa andalkan Keeppack!


Share this Post:
Posted by
Lita

Email: lita@keeppack.id

Related Posts:

Leave a Comment