AIDA Marketing: Definisi serta Kelebihan & Kekurangannya

Kamu pernah dengan tentang AIDA marketing? Di dunia marketing, AIDA adalah salah satu model pemasaran klasik paling untuk mencapai tujuan pemasaran.

Pada dasarnya, AIDA adalah sebuah ungkapan yang bisa Sobat gunakan sebagai tolak ukur saat menjual sebuah produk. Rumus-rumus yang terkandung di dalamnya bisa memandu Sobat dalam meningkatkan penjualannya, mulai dari menarik perhatian  calon konsumen hingga mengajak mereka untuk membeli produk.

Jadi, apa sih sebenarnya AIDA marketing itu? Apa saja rumusnya dan bagaimana menerapkannya pada bisnis?

Apa itu AIDA marketing?

Singkatnya, AIDA adalah  strategi pemasaran yang memungkinkan Sobat untuk mengidentifikasi setiap tahap kognitif yang dialami seseorang dalam proses pembelian  produk atau layanan. Strategi pemasaran ini menggambarkan bagaimana pembeli menangani proses yang sudah terdiri dari beberapa tahap sebelum pembelian akhir.

Singkatan AIDA yang sebenarnya adalah Awareness (kesadaran), Interest (minat), Desire (keinginan), Action (tindakan). Dengan model AIDA ini, Sobat sebagai pebisnis atau pemasar diharapkan dapat memberikan penargetan yang jelas melalui iklan atau prosedur copywriting yang tepat.

 Untuk  lebih memahaminya, berikut penjelasan setiap poin dari AIDA marketing.

1. Awareness

Langkah pertama di AIDA  adalah meningkatkan kesadaran dan daya tarik brand dan produk/jasa yang dijual atau ditawarkan. Fase ini menjelaskan pentingnya mendapatkan perhatian dari calon customer.

Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menempatkan iklan di lokasi yang terlihat oleh banyak orang.  Selain itu, Sobat dapat menambahkan hal-hal yang ‘provokatif’ untuk menarik perhatian calon customer. Personalisasi juga membantu pada tahap ini. Untuk membangkitkan minat konsumen, kita perlu melakukan pendekatan ke calon customer secara individual atau personal.

2. Interest

Setelah menarik perhatian customer, langkah kedua AIDA adalah  mempertahankannya. Fase ini cenderung lebih sulit daripada fase pertama, terutama jika produk dan layanan perusahaan tidak memenuhi syarat (tidak sesuai keinginan atau kebutuhan customer).

Mempertahankan minat konsumen memberi tantangan tersendiri dalam proses pemasaran. Ada banyak cara  untuk  mempertahankan minat konsumen. Salah satunya adalah dengan terus memberikan sesuatu yang  relevan dan menarik.  Jangan sampai konsumen bosan dengan iklan yang sama.

Buat berbagai iklan menarik agar konsumen tahu apa yang bisa mereka dapatkan dari produk atau jasa yang Sobat tawarkan. Tahap ini penting untuk mendorong konsumen mencari tahu lebih jauh tentang brand dan produk tersebut.

3. Desire

Desire adalah langkah ketiga dalam proses pembelian produk menurut model AIDA marketing.  Sekarang, dengan asumsi customer sudah tertarik pada brand dan produk yang Sobat tawarkan, inilah saatnya untuk menciptakan  hubungan yang lebih dekat.

Di sini, Sobat harus menunjukkan keunggulan brand dan produk secara lebih jelas, dan mengubah minat konsumen menjadi kebutuhan. Mungkin  konsumen memiliki banyak pertanyaan tentang produk yang Sobat tawarkan. Nah, tugas Sobat di sini adalah meyakinkan dan membuat mereka merasa perlu membeli produk tersebut. Berikan fakta menarik tentang produk yang Sobat tawarkan.

4. Action

Tahap akhir AIDA marketing adalah aksi atau tindakan. Artinya, di sini customer mengambil tindakan untuk mengambil keputusan.  Pada tahap ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan customer, antara lain mengunjungi situs web, melakukan panggilan telepon, berlangganan newsletter, dan sebagainya.

Tidak ada jaminan bahwa setiap proses pemasaran akan selalu menghasilkan penjualan. Namun, penting untuk memastikan bahwa semua calon customer yang telah mencapai tahap  ini memiliki kesan dan pengalaman yang baik tentang brand dan produk yang Sobat tawarkan.

Kelebihan AIDA marketing

Sobat sudah tahu bahwa AIDA marketing adalah salah satu konsep pemasaran yang paling banyak digunakan di banyak perusahaan. Ini dikarenakan AIDA marketing memberi banyak manfaat, seperti:

  1. Membantu memahami customer journey

Semua fase konsep AIDA menggambarkan fase yang dilalui calon customer, sehingga Sobat dapat menargetkan konsumen sesuai fase.

  1. Membuat kampanye marketing lebih terstruktur

Sobat dapat menyesuaikan strategi marketing yang telah Sobat siapkan ke setiap tahap pada AIDA marketing. Dengan menerapkan AIDA,Sobat tidak perlu khawatir dengan penempatan strategi marketing yang salah.

  1. Menghindari kerugian marketing

Strategi pemasaran yang salah dapat menyebabkan bisnis mengalami kerugian. Oleh karena itu, Sobat perlu mempromosikan produk sesuai dengan tahapan yang dilalui oleh calon customer.

Kekurangan AIDA marketing

Meskipun manfaat yang diberikan dari strategi AIDA marketing cukup signifikan, bukan berarti bahwa AIDA sepenuhnya bebas dari kekurangan. Berikut beberapa kelemahan model AIDA di balik berbagai keunggulannya:

  1. Terlalu sederhana

Model ini memungkinkan Sobat mengetahui proses pembelian, mulai dari saat customer belum mengenal brand, hingga customer membuat keputusan untuk membeli produk atau menggunakan jasa yang Sobat tawarkan. Sayangnya, AIDA marketing tidak mempertimbangkan langkah-langkah yang harus diambil setelah customer melakukan pembelian di akhir.

  1. Kurang fleksibel

Tidak semua customer journey  sama. Ada customer yang baru saja memasuki tahap Awareness tapi sudah langsung memutuskan untuk membeli produk.

  1. Penggunaan terbatas

AIDA marketing sangat ideal untuk customer pertama kali. Namun, model ini tidak memperhitungkan customer yang melakukan pembelian kedua, ketiga, dan seterusnya.

Nah, itulah pengertian dan penjelasan sederhana tentang AIDA marketing. Sobat harus ingat bahwa dalam strategi marketing, Sobat perlu melakukan beberapa trial and error untuk memahami pola calon customer. Ini juga bisa terjadi dalam penerapan model AIDA marketing.


Share this Post:
Posted by
Lita

Email: lita@keeppack.id

Related Posts:

Leave a Comment