Apa itu endorse? Istilah“endorse” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap kali membuka media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, Twitter, atau yang sedang naik daun saat ini, Tiktok, kita kerap menemukan istilah endorse. Tapi sebenarnya apa itu endorse?
Istilah endorse sendiri berasal dari bahasa Inggris, yakni endorsement yang berarti dukungan. Oleh karena itu, kata endorse kerap digunakan untuk merujuk aktivitas pemberian dukungan oleh seorang figur publik terhadap sebuah brand.
Siapa saja sih yang bisa melakukan endorse?
Apakah setiap orang yang memiliki akun media sosial bisa di-endorse? Pada dasarnya tidak ada aturan yang mutlak tentang siapa saja yang bisa di-endorse. Namun karena endorsement sendiri mengharuskan pihak brand membayar orang yang di-endorse, baik dengan uang maupun produk, tentu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang.
Misal sebuah toko baju online ingin melakukan promosi produk dengan sistem endorse, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Jumlah followers/ subscribers
Poin ini merupakan hal pertama yang biasanya menjadi pertimbangan pemilik brand saat ingin mempromosikan produknya dengan sistem endorse. Semakin banyak followers/ subscribers seseorang, semakin tinggi tingkat jangkauan pasarnya.
2. Tingkat interaksi dengan audiens
Ketika Sobat melakukan promosi dengan sistem endorse, misalnya kepada seorang selebgram dengan followers lebih dari 100 ribu, bukan berarti produk Sobat akan terjual sebanyak itu. Tidak jarang sistem endorse mengalami kegagalan juga. Oleh karena itu, Sobat perlu mempertimbangkan interaksi antara orang yang Sobat endorse dengan audiens-nya di media sosial.
Sebelum membuat kesepakatan kerja sama, sebaiknya Sobat menanyakan berapa engagement rate selebgram tersebut. Jangan sampai sudah keluar biaya besar tapi ternyata promosinya gagal ya, Sobat! Itulah pentingnya mengapa Sobat harus memahami betul apa itu endorse.
3. Figur representatif
Selanjutnya, Sobat harus melihat apakah orang yang ingin Sobat endorse mewakili produk yang ingin Sobat promosikan. Jangan sampai salah sasaran lho!
Misalnya, Sobat ingin mempromosikan hijab, maka carilah selebgram yang merupakan seorang hijaber dengan mayoritas followers atau subscribers-nya adalah perempuan Muslim. Langkah pertama dapat Sobat lakukan dengan mengamati kolom komentar sang calon endorser sekilas. Jika Sobat menemukan kecocokan, Sobat bisa tanyakan langsung mengena detail demografi sang endorser.
Jika Sobat ingin memasarkan mainan anak, pilihlah influencer yang representatif di bidang tersebut.
4. Biaya paid promote
Biaya endorse atau paid promote merupakan kesepakatan antara pemilik brand dan orang yang di-endorse. Jumlah followers/ subscribers tidak selalu menentukan biaya paid promote. Ada influencer yang memiliki jumlah followers/ subscribers yang rendah namun mematok biaya lebih tinggi dibanding influencers lain dengan followers/subscribers lebih tinggi. Hal ini kemungkinan karena ia memiliki engagement rate yang besar. Jadi, pertimbangkan secara matang ya, Sobat!
Nah, untuk mengerti lebih lanjut tentang apa itu endorse sebelum diterapkan sebagai salah satu sistem promosi produk Sobat, sebaiknya Sobat memahami terlebih dahulu cara kerja endorse.
Jadi, gimana sih cara kerja endorse?
Mungkin masih banyak orang-orang yang bertanya-tanya tentang cara endorse, cara paid promote, atau lebih spesifik cara endorse selebgram, karena memang saat ini para influencers di Instagram lah yang kerap kita lihat di-endorse oleh berbagai brand. Berikut poin-poin yang harus kamu ketahui tentang cara kerja endorse. Poin di bawah juga berlaku bagi Sobat yang ingin tahu bagaimana cara minta endorse ke selebgram!
1. Bersifat berbayar (paid promote)
Sebelumnya sudah dijelaskan sekilas bahwa endorse merupakan sebuah cara promosi menggunakan jasa influencer atau figur publik dengan sistem promosi berbayar.
Saat membuat kesepakatan dengan calon endorser, Sobat bisa menanyakan dengan detail mengenai sistem pembayarannya, apakah cukup dengan pemberian produk (dan tentukan berapa banyak produk yang akan dikirim), atau ada biaya lain.
Kemudian biasanya terdapat kesepakatan antara pemilik brand dan calon endorser mengenai di mana saja produk tersebut akan dipromosikan. Untuk Instagram, misalnya, apakah di feed atau cukup di Instastory saja. Untuk Instastory pun perlu disepakati lagi apakah masa promosinya hanya 1×24 jam atau 2×24 jam, dan seterusnya..
2. Bersifat umum (publik)
Saat seseorang di-endorse, itu artinya media sosial yang digunakan tidak bersifat private. Itulah maksud dari endorsement yang bersifat umum. Sifat tersebut membuat promosi dengan endorse dapat diakses oleh siapapun. Bukan hanya itu, endorse berupa gambar atau video juga dapat disebarkan oleh siapapun yang melihat.
Pastikan calon endorser memberikan komentar atau review positif mengenai produk yang Sobat tawarkan. JIka sang endorser memberi review negatif, hal ini tentu akan berpengaruh pada reputasi brand.
Dalam kesepakatan yang telah dibuat, Sobat dan calon endorser dapat menentukan pihak mana yang akan menyediakan naskah endorse. Jika naskah disediakan oleh Sobat sendiri, Sobat bisa carat ahu dulu contoh paid promote yang menarik dan lihat naskahnya bagaimana. Namun Jika yang menyediakan naskah adalah calon endorser, pastikan Sobat membaca dan melakukan review terhadap naskah tersebut.
Tapi pastikan review yang diberikan juga review jujur sesuai dengan manfaat yang ditawarkan produk milik Sobat ya! Hal ini tidak hanya menyangkut kepentingan reputasi brand, tetapi juga reputasi sang endorser.
3. Tidak bersifat mengikat
Setelah memahami apa itu endorse, sudah waktunya Sobat tahu bahwa sistem endorse atau paid promote tidak bersifat mengikat. Perlu dicatat bahwa endorser berbeda dengan brand ambassador.
Misalkan Sobat mempromosikan brand kosmetik dengan bantuan seorang influencer atau selebgram, Sobat tidak berhak menuntut influencer dan selebgram tersebut jika di hari lain ia mempromosikan produk kosmetik dari brand lain. Jadi perlu diingat bahwa endorser tidak memiliki kewajiban untuk hanya memposting atau mempromosikan brand Sobat.
4. Tidak ada kontrak
Untuk sejumlah brand besar, sistem endorse memang ada yang terikat kontrak. Namun hal ini sangatlah jarang ditemukan. Kebanyakan sistem endorse atau paid promote dilakukan tanpa kontrak.
Pihak pemilik brand hanya perlu menghubungi sang calon endorser, membuat kesepakatan, lalu mengirimkan produk yang ingin dipromosikan ke alamat rumah sang endorser (tidak harus bertemu langsung). Jika Sobat ingin mempromosikan brand yang bergerak di bidang jasa atau pelayanan, artinya Sobat dan sang endorser dapat mendiskusikan lebih lanjut terkait biaya paid promote.
Nah, itu dia beberapa hal yang Sobat perlu ketahui tentang apa itu endorse dan bagaimana cara kerjanya. Jika Sobat sudah menggunakan jasa endorser dengan tepat sehingga brand yang Sobat tawarkan mengalami peningkatan penjualan, pastinya ada kemungkinan dong Sobat mengalami kendala pada sistem stok barang.
Tahukah Sobat bahwa kendala stok atau pergudangan dapat memicu tingginya keluhan pelanggan yang mempengaruhi reputasi brand?
Itulah sebabnya Keeppack hadir untuk membantu Sobat. Soal urusan packing, pengiriman barang, serta urusan lain yang berkaitan dengan gudang, serahkan saja pada Keepack!
Jadi ketika Sobat sudah memahami betul apa itu endorse, dan memutuskan untuk menggunakan jasa endorser untuk promosi, Sobat tidak perlu pusing soal produk yang antri untuk dikemas karena peningkatan penjualan. Saatnya Sobat #FokusJualanAja!